Temulawak tumbuh liar di hutan
maupun di pekarangan dan tumbuh subur pada tanah-tanah gembur. Temulawak
termasuk jenis temu-temuan yang berbunga terus menerus. Bagian yang dipanen dan
dipergunakan adalah rimpang yang beraroma tajam dengan daging rimpang berwarna
jingga. Rimpang induk berbentuk bulat dan disampingnya terbentuk 3-4
rimpang tambahan atau rimpang cabang yang memanjang. Panen dapat dilakukan pada
umur 7-12 bulan setelah tanam atau keadaan daun telah menguning dan gugur.
Sedangkan perbanyakan tumbuhan temulawak dengan rimpang yang sudah tua.
Kandungan kimia Temulawak dan
Khasiatnya
Menurut buku-buku kesehatan yang
saya baca antara lain buku berjudul "Penyembuhan dengan Temu
Lawak" karangan Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma dan buku berjudul "Tanaman
Berkhasiat Antioksidan" karangan Hernani - Mono Rahardjo,
rimpang temulawak mengandung pati, zat warna kuning kurkuminoid (yang terdiri
dari 2 komponen yaitu kurkumin dan desmetoksikurkumin) serta minyak asiri. Pati
merupakan komponen terbesar dalam temulawak, sekitar 29-34 %. Pati ini adalah
jenis yang mudah dicerna sehingga baik untuk makanan bayi atau makan orang yang
baru sembuh dari sakit.
Kandungan kimia minyak asiri dalam
rimpang temulawak antara lain feladren, kamfer, turmerol, tolilmetilkarbinol,
ar-kurkumen, zingiberen, kuzurenon, germakron, beta-tumeron dan santorizol yang
mempunyai limpahan tertinggi (40%).
Rimpang temulawak berbau aromatik,
pahit, dan agak pedas . Menurut Prof.Hembing, rimpang temulawak berkhasiat
sebagai peluruh haid (emenagogum), perangsang keluarnya ASI (laktagoga),
peluruh kemih (diuretik), anti radang (anti-inflamasi), menurunkan panas
(antipiretik), menghilangkan rasa sakit (analgetik), penurun kolestrol.
pelindung terhadap hati (hepatoprotektor) antihepatotoksik, memperlancar
pengeluaran empedu (kolagum), anti bakteri, dan sebagai tonikum.
Secara traditisional, temulawak
banyak digunakan untuk megobati diare, disentri, wasir, bengkak karena infeksi,
eksema, cacar, jerawat, sakit kuning, sembelit, kurang nafsu makan,
kejang-kejang, radang lambung, kencing darah, ayan dan kurang darah.
Wah..wah hebat ya kawan si temulawak
ini, bisa mengobati dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. tetapi
walaupun banyak manfaatnya jika untuk pengobatan harus diperhatikan cara-cara
penggunaannya, yaitu :
- Sebelum pemakaian, temulawak harus dicuci bersih dan dikupas dahulu kulitnya. begitu juga dengan bahan-bahan lainnya apabila ada campurannya harus dicuci bersih terlebih dahulu.
- Bagi penderita gangguan ginjal, dilarang untuk memanfaatkan temulawak mentah. sebaiknya temulawak direbus atau diseduh dengan air panas
- Jika ingin mengkonsumsi air perasan temulawak, air perasan harus disaring dan diendapkan terlebih dahulu agar tepungnya tidak ikut terminum
- Wanita hamil disarankan untuk tidak memanfaatkan tumbuhan temulawak
- Preskripsi pengobatan dengan temulawak sebaiknya dilakukan secara kontinyu untuk mencapai efektivitas pengobatan
Kawan, dari beberapa buku pintar
saya he...he... plus browsing di internet, saya ada beberapa resep temulawak
untuk pengobatan. Ini kawan, beberapa resep pengobatan tanaman temulawak untuk
menyembuhkan penyakit, antara lain :
1. Untuk pengobatan sakit Kuning
- 30 gram temulawak dicuci bersih dan dihaluskan, diperas dan disaring + 100 cc air panas + madu, diinum
2. Untuk pengobatan batu empedu
- 30 gr temu lawak diiris-iris, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, airnya ditambahkan air perasan jeruk lemon/jeryk sitrun, diminum
3.Untuk pengobatan penyakit
sembelit / susah buang air besar
- 5 gram bubuk temu lawak diseduh dengan 200 cc air mendidih, tambahkan madu, diminum. lakukan 2 kali sehari
4. Untuk penyakit haid tidak lancar
- 25 gr temulawak + gula merah secukupnya, dipotong-potong, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum
5. Untuk penyakit bau badan
- 20 gr temulawak + gula aren secukupnya, diiris-iris, direbus dengan 200 cc air hingga mendidih, disaring airnya diminum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar