Jumat, 26 Juli 2013

Mengenal Tanaman Temulawak


Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxh.) termasuk dalam famili Zingiberaceae. Temulawak  tumbuhnya berumpun.dan termasuk tanaman berbatang basah. Tingginya dapat mencapai 2,5 m.  Daunnya berbentuk memanjang , berwarna hijau tua dengan garis cokelat keunguan. Bunganya langsung keluar dari rimpang dan berwarna merah, kelopak hijau muda sedangkan pangkal bunga bagian atas berwarna ungu. Mahkota bunga berbentuk tabung yang berwarna putih kemerah-merahan atau kuning. Panjang tangkai bunganya 1,5-3 cm.   

Temulawak tumbuh liar di hutan maupun di pekarangan dan tumbuh subur pada tanah-tanah gembur. Temulawak termasuk jenis temu-temuan yang berbunga terus menerus. Bagian yang dipanen dan dipergunakan adalah rimpang yang beraroma tajam dengan daging rimpang berwarna jingga.  Rimpang induk berbentuk bulat dan disampingnya terbentuk 3-4 rimpang tambahan atau rimpang cabang yang memanjang. Panen dapat dilakukan pada umur 7-12 bulan setelah tanam atau keadaan daun telah menguning dan gugur. Sedangkan perbanyakan tumbuhan temulawak dengan rimpang yang sudah tua.

Kandungan kimia Temulawak dan Khasiatnya
Menurut buku-buku kesehatan yang saya baca antara lain buku berjudul "Penyembuhan dengan Temu Lawak" karangan Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma dan buku berjudul "Tanaman Berkhasiat Antioksidan" karangan Hernani - Mono Rahardjo,  rimpang temulawak mengandung pati, zat warna kuning kurkuminoid (yang terdiri dari 2 komponen yaitu kurkumin dan desmetoksikurkumin) serta minyak asiri. Pati merupakan komponen terbesar dalam temulawak, sekitar 29-34 %. Pati ini adalah jenis yang mudah dicerna sehingga baik untuk makanan bayi atau makan orang yang baru sembuh dari sakit.

Kandungan kimia minyak asiri dalam rimpang temulawak antara lain feladren, kamfer, turmerol, tolilmetilkarbinol, ar-kurkumen, zingiberen, kuzurenon, germakron, beta-tumeron dan santorizol yang mempunyai limpahan tertinggi (40%).

Rimpang temulawak berbau aromatik, pahit, dan agak pedas . Menurut Prof.Hembing, rimpang temulawak berkhasiat sebagai peluruh haid (emenagogum), perangsang keluarnya ASI (laktagoga), peluruh kemih (diuretik), anti radang (anti-inflamasi), menurunkan panas (antipiretik), menghilangkan rasa sakit (analgetik), penurun kolestrol. pelindung terhadap hati (hepatoprotektor) antihepatotoksik, memperlancar pengeluaran empedu (kolagum), anti bakteri, dan sebagai tonikum.

Secara traditisional, temulawak banyak digunakan untuk megobati diare, disentri, wasir, bengkak karena infeksi, eksema, cacar, jerawat, sakit kuning, sembelit, kurang nafsu makan, kejang-kejang, radang lambung, kencing darah, ayan dan kurang darah.

Wah..wah hebat ya kawan si temulawak ini, bisa mengobati dan menyembuhkan berbagai macam penyakit.  tetapi walaupun banyak manfaatnya jika untuk pengobatan harus diperhatikan cara-cara penggunaannya, yaitu :
  1. Sebelum pemakaian, temulawak harus dicuci bersih dan dikupas dahulu kulitnya. begitu juga dengan bahan-bahan lainnya apabila ada campurannya harus dicuci bersih terlebih dahulu.
  2. Bagi penderita gangguan ginjal, dilarang untuk memanfaatkan temulawak mentah. sebaiknya temulawak direbus atau diseduh dengan air panas
  3. Jika ingin mengkonsumsi air perasan temulawak, air perasan harus disaring dan diendapkan terlebih dahulu agar tepungnya tidak ikut terminum
  4. Wanita hamil disarankan untuk tidak memanfaatkan tumbuhan temulawak
  5. Preskripsi pengobatan dengan temulawak sebaiknya dilakukan secara kontinyu untuk mencapai efektivitas pengobatan
Kawan, dari beberapa buku pintar saya he...he... plus browsing di internet, saya ada beberapa resep temulawak untuk pengobatan. Ini kawan, beberapa resep pengobatan tanaman temulawak untuk menyembuhkan penyakit, antara lain :
1. Untuk pengobatan sakit Kuning 
  • 30 gram temulawak dicuci bersih dan dihaluskan, diperas dan disaring + 100 cc air panas + madu, diinum 
2. Untuk pengobatan batu empedu
  • 30 gr temu lawak diiris-iris, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, airnya ditambahkan air perasan jeruk lemon/jeryk sitrun, diminum
3.Untuk pengobatan penyakit sembelit / susah buang air besar
  •  5 gram bubuk temu lawak diseduh dengan 200 cc air mendidih, tambahkan madu, diminum. lakukan 2 kali sehari
4. Untuk penyakit haid tidak lancar
  • 25 gr temulawak + gula merah secukupnya, dipotong-potong, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum
5. Untuk penyakit bau badan
  • 20 gr temulawak + gula aren secukupnya, diiris-iris, direbus dengan 200 cc air hingga mendidih, disaring airnya diminum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar