Tanaman Buah Langka.
Pernah dengar buah matoa? Buah asli papua ini rasanya manis seperti lengkeng, genjah dan berbuah tidak mengenal musim. Buahnya di pasaran belum ada,dan di supermarketpun belum banyak di jual(gbr 8)
Ke depannya buah ini bisa menjadi buah unggulan seperti halnya biwah dari karo.
Banyak sawo yang kita kenal,tapi sawo kecik tetap termanis dan terharum
dibanding dengan sawo-sawo luar negeri. Ini adalah gambar mamey
sapote,sawo dari Mexico(gbr 9),ukurannya jumbo,masih langka dan belum banyak di jual karena harganya yang relatif mahal. Adapula abiu(gbr 10),disebut
juga dengan nama sawo Australia, manisnya tidak terlalu tapi katanya
bisa dijadikan sebagai herbal. Seperti halnya mamey sapote, abiu juga
belum banyak yang menanam, padahal di taman-taman sering di jumpai
tanaman ini.
Di Indonesia juga masih banyak tanaman langka lainnya yang belum banyak dikenal orang. Ada buah nam-nam(gbr 12),rasanya manis segar dan aromanya harum. Berbuah pada batang pohon seperti halnya nangka. Tapi mengenai nam-nam belum ada literatur mengenai kandungan gizi buah ini dan manfaatnya bagi kita. Walaupun demikian, buahnya tetap enak di makan dan cepat berbuah walau dari tanaman biji. Selain nam-nam,buah mundu juga belum belum populer di masyarakat. Buah yang manis segar ini memang banyak bergetah,jadi harus dicuci sebelum di makan supaya tidak menimbulkan iritasi ada bibir dan lidah(gbr 11)
Perhatikanlah masing-masing buah tersebut!
Dari India tak ketinggalan menyumbangkan tanaman yang bisa masuk ke Indonesia. Kalau Thailand terkenal dengan julukan 'bangkok'nya dan montong,dari vietnam ada sawo jumbo juga. Kalau dari India ada sebuah apel yang gampang berbuah dan rajin,bisa dijadikan tanaman hias juga. Umumnya orang menanam sebagai hiasan atau koleksi saja,belum ada yang mau mengebunkannya, padahal perawatannya lebih mudah dari pada pohon apel Malang.
Inilah
yang namannya buah zaitun,tanaman yang masih langka di Indonesia. Namun
sekarang banyak diburu orang,karena walaupun tidak berbuah di Indonesia
tapi daun dan batangnya masih bisa di manfaatkan sebagai obat herbal.
Seandainya saja di negeri ini,tanaman ini bisa berbuah tentu prosfek ke
depan akan sangat menjanjikan,karena minyak zaitun sangat mahal dan
kegunaannya banyak sekali. Industri kecantikan dan farmasi sangat
membutuhkan minyak zaitun,ektrak daun dan batang pohon zaitun. Kita
berharap aka nada penelitian lebih dapat berbuah. Nah...kalau buah
yang dibawah ini namanya grumicama atau juga disebut pitomba ungu(gbr 2).
Asalnya dari Brasil dan sedang dikembangkan di Indonesia. Masih langka
dan baru beberapa orang saja yang membudidayakannya di Indonesia,hanya
kurang lebih 3 orang. Karena itu bibit tanaman ini masih mahal,sekitar
empat ratus ribuan per pohon ukuran 1,5 meter. Buahnya disebut juga
cerry Brasil atau cerry spanyol,rasanya manis,bentuknya seperti guava
tapi jenisnya cerry. Ada juga pitomba yang berwarna kuning,orang
menyebutnya yellow pitomba.
Tanaman langka lainnya adalahBrazilian guava. Di Indonesia dikembangkan
Brazilian guava merah dan kuning. Pohonnya sama seperti grumicama,hanya
batangnya saja yang agak berbeda. Buahnya seperti guava,rasanya manis
sedikit asam.
Tanaman ini sudah lama dibudidayakan tapi belum populer. Selain
grumicama/pitomba,Brazilian guava pun bisa ditanam sebagai tanaman hias
atau ornament pada taman karena pohonya bisa dibentuk dan bunganya indah
dipandang(gbr 3,4)
Kalau
yang ini namanya alpukat jumbo Hawaii, dikembangkan oleh Bapak Prakoso
dari Semarang,buahnya selain pulen dan manis,kulitnya dapat dikupas. Di
sana ia memiliki 3 buah pohon induk dan dibudidayakan dengan cara
sambung pucuk. Buahnya mencapai 2 kg/butir dan harganyapun sekitar dua
puluh lima ribuan per butirnya, cukup mahal bila dibandingkan dengan
alpukat biasa yang dijual delapan ribuan per kilogram dengan isi 3 buah.
Prospek usaha alpukat Hawaii ini sangat menjanjikan.(gbr 7)
Siapa yang tahu anggur Berastagi?(gbr 6)
Nah inilah tanaman yang terkenal itu,yang bersal dari daratan China dan
banyak dikembangkan di eropa. Sayang di Indonesia baru dikenal hanya
di Sumatera Utara saja, dan banyak dibudidayakan disana. Padahal
buahnya sangat potensial,harganya saja perkilo bisa mencapai diatas Rp.
40.000. Namanya adalah biwah atau loquat. Rasanya manis agak asam,
kandungan vitaminnya C nya cukup tinggi.
Kalau ini adalah jaboticaba,disebut juga anggur Brasil(gbr 5).
Punya rasa yang unik dibuanya,pada 9 hari menjelang matang di
pohon,setiap harinya ia memiliki rasa berbeda,setidaknya memiliki 7 rasa
berbeda,seperti guava,
manggis,leci,markisa,srikaya,anggur,jaboticaba,dan sirsak. Dari tanaman
biji bisa berbuah setelah 4-5 tahun. Perbanyakan dengan vegetative
masih sulit dilakukan sampai saat ini,walaupun banyak literature yang
menuliskannya. Buahnya masih langka dan di petani dijual sekitar seratus
ribuan per kilonya. Namun kasiat buahnya tak kalah dengan zaitun,ia
memiliki zat jaboticabein yang dipercaya sebagai anti oksidan dan
pencegar kanker.
Pernah dengar buah matoa? Buah asli papua ini rasanya manis seperti lengkeng, genjah dan berbuah tidak mengenal musim. Buahnya di pasaran belum ada,dan di supermarketpun belum banyak di jual(gbr 8)
Ke depannya buah ini bisa menjadi buah unggulan seperti halnya biwah dari karo.
Di Indonesia juga masih banyak tanaman langka lainnya yang belum banyak dikenal orang. Ada buah nam-nam(gbr 12),rasanya manis segar dan aromanya harum. Berbuah pada batang pohon seperti halnya nangka. Tapi mengenai nam-nam belum ada literatur mengenai kandungan gizi buah ini dan manfaatnya bagi kita. Walaupun demikian, buahnya tetap enak di makan dan cepat berbuah walau dari tanaman biji. Selain nam-nam,buah mundu juga belum belum populer di masyarakat. Buah yang manis segar ini memang banyak bergetah,jadi harus dicuci sebelum di makan supaya tidak menimbulkan iritasi ada bibir dan lidah(gbr 11)
Perhatikanlah masing-masing buah tersebut!
Dari India tak ketinggalan menyumbangkan tanaman yang bisa masuk ke Indonesia. Kalau Thailand terkenal dengan julukan 'bangkok'nya dan montong,dari vietnam ada sawo jumbo juga. Kalau dari India ada sebuah apel yang gampang berbuah dan rajin,bisa dijadikan tanaman hias juga. Umumnya orang menanam sebagai hiasan atau koleksi saja,belum ada yang mau mengebunkannya, padahal perawatannya lebih mudah dari pada pohon apel Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar